Minggu, 14 Juni 2009

Rahasia Tentang Baptisan Illahi

Baptisan merupakan suatu 'proses' yang biasa dilakukan di dalam kehidupan para orang Kristen. Tetapi sebenarnya ada beberapa rahasia besar mengenai baptisan sehingga kita sebagai manusia yang percaya, seharusnya tidak akan lagi menganggap bahwa proses pembaptisan ini hanya sekedar merupakan suatu tradisi atau dianggap suatu rutinitas.

• Pendahuluan

Proses pembaptisan telah dikenal senjak dahulu kala, dan telah di lakukan sampai sekarang ini, dan saat ini banyak metode baptis yang menggunakan media dan cara yang berlainan pula.

Arti Kata Baptisan

Kata "Baptis" dalam bahasa Ibrani nya adalah 'Baptiso'.
Sedangkan dari arti kata "baptiso" didapatkan beberapa makna kata, antara lain : 'dicelup', 'basah seluruh', 'keluar dari'.
Arti umum dari kata baptis mengandung arti 'dicelup', 'basah keseluruhannya', dan 'keluar dari' (agar bisa dikatakan telah dicelup, telah basah keseluruhan dan telah keluar dari, maka media yang digunakan adalah air).

• Mengapa harus menggunakan media air ?

Air adalah sesuatu ciptaan Allah yang dahsyat karena berperan penting, bahkan bila diselidiki dalam Alkitab, Firman Allah mengatakan bahwa segala sesuatu di muka bumi ini semula berasal dari air !
( 2Petrus 3:5, Efesus 5:25-27 )

Pembaptisan dengan media air merupakan perwujudan dari suatu ayat yang tertera di dalam Efesus 5: 26 yang berbunyi demikian : "untuk menguduskannya, sesudah Ia (Allah) menyucikannya (JemaatNya) dengan memandikannya dengan air dan firman"
Ayat lainnya yang jelas menyatakan pentingnya pembaptisan dan menggunakan media air adalah ayat Yohanes 3:5 yang berbunyi demikian : "sesungguhnya jika seseorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah"


• Percik atau Selam ?

Ada sebuah kisah, seorang guru membawa kayu kira-kira sepanjang lengannya. Ia bertanya kepada 2 orang muridnya, "berapakah panjang kayu ini sebenarnya menurut kamu ?"
Murid pertama menjawab : "Kayu itu sepanjang lengan bapak, kira-kira 80 cm !"
Murid kedua menjawab : "Sepertinya lebih dari 80 cm, mungkin 90 cm pak !"

Dari kisah ini, menurut Anda yang mana yang benar ? jawaban murid pertama atau yang kedua ?
Pak Guru menjawab dengan bijak : "Untuk mengetahui panjang kayu ini sebenarnya, seharusnya kamu berdua mengambil penggaris lalu mulai mengukurnya !"

Demikian pula untuk menjawab, baptisan mana yang seharusnya digunakan.
Kita tidak bisa berkata ini benar dan itu salah, karena itu kita harus menyelidiki kebenaran dari Firman Tuhan sebagai pedoman.

Dalam pembahasan sebelumnya, telah kita ketahui bahwa media yang seharusnya di gunakan adalah media air, sehingga ruang lingkup akan dipersempit menjadi pembahasan mengenai baptisan percik dan baptisan selam air saja.

Alkitab telah menuliskan bahwa proses pembaptisan harus di lakukan menggunakan media air, contohnya kita lihat sewaktu Yohanes pembaptis membaptis orang-orang di sungai Yordan (menggunakan media air) dan proses dilakukan dengan cara diselam, seseorang di"celupkan" ke dalam air sampai basah seluruh tubuhnya. Lalu diangkat 'keluar dari' air tersebut. Ingat salah satu arti kata baptisan adalah 'keluar dari'.

Apa yang telah diperintahkan dan diteladani oleh Tuhan Yesus melalui proses baptis selam air seharusnya juga menjadi teladan untuk manusia yang percaya. Kita dapat bertanya kepada diri kita sendiri, apabila kita dibaptis selain metode selam, apakah kelak baptisan tersebut akan dianggap sah oleh Tuhan Yesus? Jadi sekarang bagaimanakah kita akan bersikap sebagai seorang yang percaya?

Firman Allah adalah Ya dan Amin, Firman Allah itu pelita bagi kaki kita dan terang bagi jalan kita
(Mazmur 119:105)

Firman juga berkata bahwa demikian pula dengan Tuhan Yesus, diriNya memberi diri dibaptis secara selam oleh Yohanes pembaptis karena Bapa yang berkehendak demikian (Mat 3:15)

Dan setelah di baptis selam oleh Yohanes Pembaptis, Roh Allah yang tampak berbentuk seekor burung merpati turun dan hinggap di atas kepala Yesus disertai suara dari langit yang berkata " Inilah Anak yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan." (Mat 3:17)

Ayat 17 mengatakan bahwa Allah Bapa berkenan karena sang Anak telah melakukan kehendak sang Bapa, dengan kata lain arti terdalam dari makna pembaptisan selam air adalah bahwa kesemuanya itu adalah kehendak dari Allah Bapa sendiri. Berarti sekarang kita telah melihat bahwa betapa pentingnya proses pembaptisan selam air, karena itu adalah kehendak Allah Bapa !.

Lukas 12 : 50 mengatakan bahwa Tuhan Yesus pun harus menerima pembaptisan ini !.

• Kapan seseorang dibaptis ?

Pembaptisan bisa dilakukan untuk seorang pribadi dewasa yang telah cukup umur dalam menentukan pilihan hidupnya. Karena apabila seorang yang telah dewasa, maka ia telah dapat menentukan pilihan secara sadar tanpa ada paksaan. Jadi kapankah seorang yang telah dewasa dan cukup umurnya dapat dibaptis ?

Dari Kitab Para Rasul 22:16, 8:36-38 kita mengetahui bahwa segera seseorang dewasa yang telah bertobat dan percaya kpd Tuhan Yesus dapat dibaptis pada saat itu juga !.


• Makna pembaptisan

1. Penguburan "manusia jasmani lama" kita (dosa, kelemahan, kejatuhan, pemberontakan, kesalahan, ketidakpercayaan dan lain-lain) dengan kata lain adalah dimana seseorang memasuki suatu pertobatan dan ikut bersekutu dengan kematian Tuhan Yesus di kayu salib.

2. Menghasilkan "manusia rohani baru" di mana setelah memasuki proses baptisan, seseorang telah ikut bersekutu pula dengan kebangkitan Tuhan Yesus.

Untuk ilustrasi, sewaktu Tuhan Yesus mati di kayu salib, dikuburkan dan kemudian Dia bangkit dari maut, kita dapat mengetahui bahwa tubuh jasmani 'manusia lama' Tuhan Yesus telah di ubahkan menjadi 'tubuh kemuliaan'. Demikian pula dengan diri kita, secara rohani, manusia lama kita telah diubahkan menjadi tubuh baru yang penuh kemuliaan Allah

3. Agar manusia bisa menjadi 1 tubuh dengan Kristus.
"Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh." (1Korintus 12:13)

"Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematianNya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitanNya". (Roma 6:5)

"Karena sama seperti orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus". (1Korintus 15:22)

"Karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh." (Efesus 5:23)

Kita sebagai orang percaya adalah mempelai wanita Kristus di mana Tuhan Yesus sendiri adalah mempelai Pria, dan sang mempelai pria harus menjadi 1 tubuh dengan mempelai wanita, dan proses pembaptisan adalah proses untuk menjadi 1 tubuh dengan Kristus. Tanpa melewati proses pembaptisan selam ini, seorang manusia tidak akan bisa memasuki proses penyatuan antara mempelai Pria dan wanita.

4. Proses Imunisasi
Inti ayat 1Korintus 15:52-56 adalah bahwa sengat maut adalah dosa. Sebuah sengat bila tanpa racun memang tidak akan begitu berbahaya, justru yang membuat suatu sengat berbahaya adalah racun yang berada di dalam sengat tersebut.

Dari ayat di atas diketahui dengan jelas bahwa DOSA akan menghasilkan MAUT.

1Korintus 15:56 berkata bahwa kuasa dari dosa adalah hukum Taurat.

Untuk perumpamaan, bayangkan kita sedang berada di suatu negeri yang tidak mempunyai peraturan sama sekali, segala tindakan apapun dapat kita lakukan dengan seenak hati kita, termasuk melakukan tindakan-tindakan kriminal. Apakah Anda akan dianggap bersalah karena melakukan tindakan kriminal itu ? Tentu saja tidak, karena di sana tidak ada hukum atau peraturan yang mengatur dan menegaskan sesuatu itu bersalah atau tidak, karena itu semua tindakan Anda dianggap benar adanya.

Allah telah memberikan hukum Taurat kepada Musa, untuk dipatuhi oleh segenap manusia, perintah tersebut yang dirangkum dalam 10 perintah Allah, bagaimana bila seseorang melanggar salah satu saja dari larangan 10 perintah Allah tadi ? Apakah orang itu telah dianggap bersalah ataukah dia harus melanggar seluruh 10 hukum tersebut barulah dianggap bersalah ?

Orang tersebut akan akan di vonis 'bersalah' walau hanya melakukan 1 dosa karena melanggar sebuah hukum Taurat !

Jadi, kita mengetahui bahwa Dosa akan terjadi apabila seorang manusia telah melanggar hukum Taurat.

"Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran hukum Allah." (1Yohanes 3:4)

"Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya". (Yakobus 2:10)


Ada satu hal yang menarik bahwa sebuah Dosa akan dianggap 'sah' di pengadilan akhir nanti, apabila seseorang telah melakukan kesalahan / dosa tersebut secara sadar atas dasar keinginan dirinya sendiri, bukan karena ketidaksadaran. Karena itu, tidaklah heran bila iblis akan selalu berusaha 'membujuk' manusia untuk melakukan dosa pada waktu dalam keadaan sadar, agar dosa tersebut terhitung sah sewaktu disidangkan di pengadilan akhir nanti.

Ada penyelesaian alternatif yang sangat berguna bagi manusia yang percaya kepada Tuhan Yesus. Ini didasarkan atas cara kerja hukum Taurat itu sendiri. Hukum Taurat berlaku selama seseorang masih "hidup", bila orang tersebut sudah "mati" maka hukum Taurat tidak akan lagi berlaku atas dirinya.

"Apakah kamu tidak tahu, saudara-saudara, -- sebab aku berbicara kepada mereka yang mengetahui hukum -- bahwa hukum berkuasa atas seseorang selama orang itu hidup?"
(Roma 7:1)

Allah tahu persis ada sebuah jalan keluar agar seseorang bisa "mati terhadap hukum Taurat" yaitu melalui proses pembaptisan.
Dengan pembaptisan, maka manusia dapat 'mati' terhadap manusia lama kita (dosa) yang berada di bawah naungan Hukum Taurat dan kemudian manusia yang telah mati ini akan dibangkitkan atau keluar kembali sebagai manusia baru dan memiliki jiwa yang baru dan kemudian berada di bawah naungan hukum Kasih Karunia

Sehingga dengan demikian digenapi ayat di bawah ini :
"Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu ?" (1Korintus 15:55)

Maut atau api kekal tidak akan berdaya lagi atas seseorang yang telah dibaptis dan menjadi manusia baru, karena orang itu telah menjadi ciptaan baru milik Kristus yang telah menebus dosa mereka dengan darahNya yang tercurah saat penyaliban. Seseorang yang telah lahir baru tidak akan menghadapi kematian kekal, karena itulah ada ayat yang mengatakan maut tidak akan berdaya !.

Inilah yang dinamakan proses IMUNISASI terhadap dosa.

5. Menjadi hamba dibawah kasih Karunia Allah
"Tetapi sekarang kita telah dibebaskan dari hukum Taurat, sebab kita telah mati bagi Dia, yang mengurung kita, sehingga kita sekarang melayani dalam keadaan baru menurut roh dan bukan dalam keadaan lama menurut hukum Taurat".(Roma 7:6)

"Tetapi Kitab suci telah mengurung segala sesuatu di bawah kekuasaan dosa, supaya oleh karena iman dalam Yesus Kristus janji itu diberikan kepada mereka yang percaya. Sebelum iman itu datang kita datang kita berada di bawah pengawalan hukum telah dinyatakan. Jadi hukum taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman. Sekarang iman itu telah datang, karena itu kita tidak berada lagi di bawah pengawasan penuntun. Sebab kamu semua adalah anak-anak allah karena iman di dalamYesus Kristus. Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus".
(Galatia 3:22 -27)

Untuk merdeka dari hukum Taurat, maut dan dosa, hanya melalui satu cara yaitu menjadi anak-anak Allah, menjadi anak-anak Tuhan Yesus, dan hidup di bawah kemerdekaan dan mengenakan Kristus.

6. Seseorang telah di'materaikan'
Arti lain dari kata 'dosa' / 'Sin' adalah "miss the mark", artinya : 'tidak dimateraikan' atau 'tidak diberi tanda'. Kita akan lihat beberapa contoh mengenai apa itu "materai"

Ingat kembali tentang kejadian air bah, ketika Nuh sekeluarga keluar dari bahtera, Allah memberikan tanda/janji/"mark" kpd Nuh sebagai suatu tanda materai perjanjian Allah dengan Nuh, yaitu suatu 'busur' di langit (pelangi) (Kejadian 9:11-17)

Juga ingat kembali kisah 10 tulah yang melanda Mesir sewaktu jaman Musa, dimana tulah ke 10 dikirimkan ke Mesir, dan mereka yang diluputkan dari tulah kematian anak sulung tersebut adalah hanyalah rumah orang Israel yang telah diberikan tanda / dimateraikan dengan olesan darah domba pada tiang rumah dan di pintu rumah mereka (Kejadian 12:7; 13:23).

Dalam kitab Wahyu, dikatakan bahwa pada waktu hari murka Allah nanti, umat Israel akan menerima "meterai" Allah di dahi mereka agar dapat diluputkan (Wahyu 7: 3-4).

Iblis pun memakai tanda materai di dahi untuk para korban korban yang telah berhasil ditipu olehnya (Wahyu 13:16, 17:5, Yeremia 3:3).

Umat Perjanjian Baru pun ikut dimateraikan oleh Allah dengan materai tanda milik Allah (2Korintus 1:21-22, 2Timotius 2:19) dan itu berlaku pula untuk kita manusia-manusia yang hidup pada masa ini.

Jadi bagaimana caranya suatu proses pembaptisan bisa menyebabkan kita di materaikan oleh Allah ? Kita simak ayat dibawah ini :
"Jawab Petrus kepada mereka: 'Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus'". (Kisah Para Rasul 2:38)
Baptisan air merupakan salah satu jalan menuju karunia Roh Kudus

"Di dalam Dia kamu juga -- karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu -- di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikanNya itu". (Efesus 1:13)
Salah satu fungsi Roh Kudus adalah untuk memateraikan orang percaya.

Setelah seseorang dibaptis, ia akan menerima karunia Roh Kudus, dan ketika menerima Roh Kudus, maka otomatis orang itu telah menerima materai keselamatan dari Allah !


• Kesimpulan

Baptisan mempunyai rahasia yang besar, mulai dari arti kata baptisan, media yang harus digunakan, metode baptisan yang harus digunakan, fungsi dan makna baptisan. Kesemuanya itu merupakan kehendak Allah untuk kepentingan manusia.

Baptisan sangat penting dan harus dilakukan dengan cara yang benar, agar dianggap sah kelak. Baptisan harus dilakukan oleh mereka yang telah percaya agar memperoleh 'tubuh yang baru', agar dapat bersatu dengan Kristus, agar kebal terhadap dosa maut kekal, dan agar dimateraikan oleh Roh Kudus !